Bahan Penyusun ESL-board panel

• Portland Composite Cement (PCC)

PCC (Portland Composite Cement), semen varian baru yang mempunyai kualitas lebih baik dan ramah lingkungan. Komposisi bahan baku semen PCC adalah clinker, gypsum dan zat tambahan (additive). Bahan aditif yang digunakan yaitu batu kapur (lime stone), abu terbang (fly ash dan trass. Zat aditif fly ash dan trass dimana terdapat senyawa SiO₂ yang dapat meningkatkan kuat tekan. Selain adanya zat aditif fly ash dan trass, pada PCC ditambahkan pula lime stone yang berfungsi meningkatkan kuat tekan pada kuat tekan 3 hari saja. Hal ini terjadi karena lime stone memiliki bentuk fine yang halus, sehingga dengan nilai kehalusan tersebut dapat menutup rongga-rongga yang terdapat di dalam semen sehingga bisa meningkatkan kuat tekan 3 hari saja.

Penggunaan bahan baku untuk material bahan bangunan yang berasal dari pemanfaatan sisa abu terbang atau fly ash membantu mengurangi penggunaan bahan bangunan material dari batu bata merah. Abu terbang pada mulanya merupakan sampah atau bahan yang tidak digunakan lagi akan tetapi sekarang dapat dimanfaatkan menjadai komponen bahan bangunan, sedangkan batu bata merah yang terbuat dari tanah liat atau lempung bila diambil terus menerus akan mengganggu keseimbangan ekosistem lingkungan di sekitarnya.

• Calcium Silicate Fibercement Board

Pada awal tahun 1901 Ludwig Hatschek mematenkan produk fiber cement board pertama kali dengan nama “ETERNIT” yang berdasarkan istilah bahasa latin “aeternitas” yang berarti kekal.  Pada tahun 1903, perusahaan Schweizerische Eternit-Werke AG memulai fabrikasi bahan di kota Niederurnen di Swiss. Pada saat itu serat asbes masih digunakan untuk menambah kekuatan panel, yang belakangan di ketahui serat asbes ini tidak baik dan berbahaya untuk kesehatan.

Pada akhir tahun 1980, produk fiber cement muncul sebagai pengganti produk sebelumnya yang mengandung asbes, inovasi produk ini ditemukan dan diproduksi oleh James Hardy sehingga populer di sebut hardy board.

Fiber cement board menjadi produk yang lebih bisa diandalkan dan ramah lingkungan karena 100% bebas asbestos atau bahan berbahaya lain seperti sepiolite, serat anorganik atau formaldehida.

Papan ini berbahan baku dasar pasir silika dan mineral kapur kualitas terbaik yang dicampur dengan serat alami bertulang fiber yang ringan dan sangat kuat. Material penyusun ini membuatnya menjadi bahan yang tahan terhadap api dan tidak mudah terbakar, akan tetapi tidak menjadi rapuh karena kelembaban  atau kontak langsung dengan air, tidak terjadi deformasi walau direndam di dalam air. Memiliki kekuatan dan kelenturan yang bagus.

Produk ini digunakan untuk material penyusun pada beton pracetak styrocon sebagai kerangka struktur modul beton pracetak sehingga menjadi lebih mudah dibentuk dan diaplikasikan pada pembangunan properti anda.

• Styrofoam

EPS (expanded polystyrene) yang artinya partikel polystyrene yang dapat dikembangkan  volumenya menjadi besar. Pada awalnya partikel plastik selular rigid ini ditemukan di Jerman oleh BASF pada tahun 1950 dan telah digunakan sebagai solusi kemasan sejak 1958.

EPS yang sudah di expand terdiri dari udara sebesar 98% dan sisanya terbuat dari partikel partikel plastik kecil. EPS sendiri hanya diproduksi dari karbon dan hidrogen dan partikel partikel ini dapat di expand volumenya hingga mencapai 40 kali dari material asalnya.

Bila material ini hanya di manfaatkan sebagai kemasan akan terasa amatlah di sayangkan, ini di sebabkan karena waktu pemakaiannya hanya sebatas waktu produk yang di kemas belum dibuka atau di gunakan. Inovasi produk bahan material bangunan pada saat ini sudah dapat memanfaatkan material ini sebagai salah satu material penyusun produk bahan bangunan, sehingga waktu pemakaian nya amatlah panjang, karena bangunan memiliki masa pakai yang sangat panjang.

Selain itu mendaur ulang sampah sisa EPS dengan density tertentu dari sisa pemakaian kemasan menjadi material penyusun bahan baku dari building material ini adalah solusi cerdas dalam recycle bahan yang tidak ramah lingkungan.